Sunday, September 30, 2007

Prestasi Intelektual Muslim

Prestasi Intelektual Muslim
(Periode Abbasiah)*



Kebangkitan Intelektual
Masa pemerintahan Abbasiah merupakan masa perkembangan dan kebangkitan di semua bidang, termasuk kebangkitan di bidang intelektual. Kebangkitan ini secara luas dikarenakan berkembangnya pemikiran-pemikiran yunani dan Persia. Pada masa inilah karya-karya filsafat Yunani dan India diterjemahkan. Berikut, akan dijabarkan perkembangan dan kemajuan beberapa disiplin ilmu dan para pakar di bidangnya.

Hellenisme: Pada masa ini warisan kekayaan intelektual yunani merupakan harta yang sangat berharga. Beberapa cabang ilmu seperti filsafat, kimia, matematika dan astronomi bersumber dari karya para ilmuwan dari zaman yunani kuno, diadopsi dan dikembangkan secara lebih sistematis oleh para ilmuwan muslim. Sejarah dan peradaban yunani mempengaruhi kehidupan masyarakat arab secara vital.

Penerjemahan: Karya penerjemahan pada periode Abbasiah dimulai pada masa Al-Ma’mun dan selanjutnya diikuti oleh para penerusnya. Karya-karya yang diterjemahkan dari bahasa yunani, tidak langsung diterjemahkan kedalam bahasa Arab, tetapi terlebih dahulu diterjemahkan kedalam bahasa Arab-Suria. Masa penerjemahan ini diikuti dengan maraknya para ilmuwan muslim mengkaji dan menulis hasil temuan dan pemikiran mereka diberbagai disiplin ilmu dan seni. Ikwan as-Safa misalnya; Ia menyusun hampir lima puluh buku mengenai filsafat, teologi, sastra dan sains. Dalam waktu singkat para filosof dan cendikiawan muslim membawa pencerahan, perkembangan dan teori baru di berbagai macam cabang ilmu seperti: astronomi, matematika, geograpi, teologi, filsafat, dan sastra. Pada masa ini kota Baghdad menjadi pusat kajian ilmu, para ilmuwan dan cendikiawan berkumpul disana dan dengan maraknya menjadikan kota ini kota Ilmu. Baghdad dan beberapa kota lainnya memiliki perpustakaan-perpustakaan besar, Para ilmuan dan penulis pun sangat dihormati. Sampai-sampai tidak ada cakupan pemikiran-pemikiran dan kebudayaan yang tak tersentuh. Begitupun halnya dengan karya-karya Plato dan Aristotle, jika saja tidak karena penerjemahan yang dilakukan para ilmuwan muslim karya mereka hanya akan hilang ditelan legenda. Salah satu pionir dalam hal penerjemahan adalah Abu-yahya ibnul-Batrik.

Sejarah: Pada masa pemerintahan Abbasiah subjek Sejarah menjadi subjek yang sangat diminati para cendikiawan dan pelajar. Para ilmuwan muslim menulis banyak buku mengenai sejarah, yang pada akhirnya dapat kita nikmati hingga sekarang. Balarazi dikenal sebagai seorang sejarawan terkemuka Baghdad (279 H) dan menyusun buku yang berjudul “futuhul-buldan” dengan gaya yang sangat memukau. Diantara sejarawan terkenal yang tercatat namanya adalah; Hamdani, Mas’udi, Ibnu al-Athir, dan Attabari. Sedangkan ilmuwan seperti; Makrisi, Ibnu Khaldun, dan Abu fida disamping mereka ahli dibidang ensiklopedia, filsafat, matematika dan geograpi mereka juga dikenal sebagai pakar sejarah.

Kedokteran: Ilmuwan muslim juga memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam hal kedokteran, yang melebihi keilmuan kedokteran yunani. Diantara penulis-penulis ilmu kedokteran adalah: Ali at-Tabari, Al-Razi, Ali bin Abbas, al Majusi dan Ibn Sina.
Abu Bakar Muhammad Al-Razi (Rhazes) adalah salah seorang dokter muslim yang sangat handal dan menghasilkan banyak karya, karya-karyanya antara lain: Kitab Al-Asrar dan Al-Hawi (buku komprehensif tentang kedokteran). Nama lain yang prominen dalam bidang kedoteran adalah Ibnu Sina. Jika Al-Razi lebih dikenal sebagai seorang ahli dalam hal kedokteran, Ibnu Sina lebih dikenal sebagai seorang filosof. Ilmu-ilmu kedokteran, filsafat, philologi, dan satra mencapai puncak keemasannya pada masa ini. Karena hasil pemikiran dan penemuan cendekiawan muslim yang sangat cemerlang. Mereka menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat dan masih dijadikan rujukan meski pada masa berabad lamanya setelah ketiadaan mereka. Misalnya Karya Ibnu-Sina “Kitab As-safa”, ensiklopedi filsafat (yang berdasarkan atas pemikiran Aristotle dan dimodifikasi oleh neo-platonik), Al-Qonun fi at-Tib( representasi karya kedokteran Arab-Yunani) menjadi rujukan sekolah kedokteran di Asia dan Eropa. Dikalangan masyarakat Eropa Ibnu-Sina yang dikenal dengan nama Avicena, dan ia mendapatkan tempat yang sangat terhormat di Eropa. Karyanya Al-Qonun fi at-Tib diterjemahkan ke dalam versi bahasa Inggris (Cameroon Gruner: A Treatise on the Canon of Medicine of Avicina, london, 1930), bahkan dari abad ke-12 sampai abad ke-17 menjadi rujukan utama ilmu kedokteran , sampai-sampai Dokter William Osler berkomentar “a medical bible for a longer period than any other work”.
Karena perkembangan ilmu kedokteran yang sangat pesat rumah sakit didirikan untuk pertama kalinya dalam Islam Pada masa Harun ar-Rashid, mengikuti model rumah sakit Persia. Sedangkan di Mesir rumah sakit didirikan pertama kalinya dibawah pemerintahan Ibnu Tulun pada tahun 782 H.

Kimia: Dalam bidang ilmu kimia, Ilmuwan muslim memperkenalkan eksperimen-eksperimen objektive, dan membuat kemajuan yag sangat bagus atas spekulasi teori Yunani yang membingungkan. Mereka memukan teori afinitas (daya tarik menarik) tembaga, perak dan emas, selain itu mereka juga menemukan teori Oksidasi. Dalam ilmu kimia di kenal nama Jabbir bin Hayyan, ia bahkan dijuluki sebagai bapak ilmu kimia bangsa Arab (776 H). Jabbir bin hayyan menulis beberapa risalah mengenai ilmu kimia yang menjadi rujukan pelajar kimia moderen.

Filsafat: Ilmuwan muslim menaruh perhatian yang sangat besar dalam ilmu filsafat. Filsafat bahkan menjadi cabang ilmu yang hangat diperbincangkan dan didiskusikan. Kebanyakan cendikiawan muslim selain menguasai ilmu-ilmu lain mereka juga sebagai seorang filosof. Ilmu filsafat yang dikembangkan umat muslim pada periode kekhalifahan Abbasiah adalah ilmu filsafat yang bersumber dari Yunani yang dimodifikasi oleh pemikiran-pemikiran bangsa pendatang dan pegaruh orang-orang timur, yang akhirnya diekspresikan kedalam bahasa Arab. Ilmuwan Arab memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Mereka memberikan batasan-batasan atara filsafat dan agama. Nama-nama besar dalam ilmu filsafat adalah Al- Kindi (Alchendius), Al-Farabi dan Ibnu-Sina.
Al-Kindi dilahirkan di Kufah pada pertengahan abad ke-9. Dia menyandang gelar “the philosopher of Arab”, dan dikenal dengan nama Alchendius di Eropa. Ia juga dikenal sebagai seorang Universalis. Alkindi lebih dari hanya seorang filosof dia juga ahli astrologi, kimia, optik, dan musik.

Astronomi: Ilmuwan muslim juga membuat kemajuan yang membanggakan dalam bidang ilmu astronomi, bahkan mereka diangggap telah membuat penemuan terbesar pada masa pemerintahan Abbasiah. Mereka menemukan teori tentang sistim pergerakan tata surya, sistim Equinoxes (waktu siang dan malam sama lama), dan teori bentuk bumi (saintifik studi mengenai astronomi dimulai dan dipengaruhi oleh karya ilmuan India Sinddhanta yang membawa karyanya ke baghdad (771), karyanya ini diterjemahkan oleh Muhammad bin Ibrahim al-Farazi, model ini juga dipengaruhi karya-karya Yunani kuno).
Prestasi lain yang dicapai dalam bidang astronomi adalah teori fundamental mengenai ecliptic (poros putaran matahari), Equinoxes, dan teori bahwa “bumi itu bulat”.
Muhammad bin Jabir Al-Battani dikenal sebagai “greatest astronomer in Islam”. Ia membuat teori sirkulasi bulan dan planet, dan membuktikan kemungkinan terjadinya gerhana matahari.
Al-Biruni (973-1048) hidup di Ghazna (Afghanistan) juga dikenal segai ilmuwan besar astronomi. Ia menyusun buku Tanya jawab mengenai geometri, aritmatika, astronomi dan astrologi yang berjudul “At-tajhim liawali sina’ati-tanjim”. Karya pertamanya adalah “al-asar albaqiah anil-Qur’an alkhaliah”.

Matematika: Dalam cabang ilmu matematika ilmuwan muslim juga memberikan kontribusi berharga. Seperti; Algebra, Statistik, dan matematika terapan lainnya yag merupakan temuan ilmuwan muslim. Frofesor Arnnold berkomentar “tak usah dipertanyakan lagi bahwa ilmuwan muslim adalah penemu teori trigonometri dengan konsep yang jelas, yang bahkan belum ada pada masa Yunani. Para matematikawan muslim juga membuat kemajuan dalam teori persamaan kuadrat dan teorema binomial.
Nama-nama ilmuwan besar dalam matematika antara lain: Umar Al-Khayyam (mengkonsep kalender untuk kkurun waktu lima ribu tahun), Alkindi,
Abu Abdullah Muhammad bin Isa Al-Mahani dari iran terkenal sebagai matematikawan yang mengomentari teoeri Archimedes dan Euclid, ia juga menulis konsep trigonometri, astronomi, geometri dan persamaan kubik, Al-Biruni ( menulis buku ringkasan Matematika), dan Al-Khawarizmi (menulis tentang Aritmatika), karyanya dialihbahasakan kedalam bahasa latin dan masih digunakan sebagai rujukan hingga abad ke-16 sebagai buku panduan matematika di universitas-universitas Eropa. Matematikawan seperti; Umar al-Khayam, Leonardo Fibonacci, dan Jacob adalah para ilmuwan yang terinspirasi dari karya-karya Al-Khawarizmi.

Geograpi: Dalam bidang ilmu geograpi tercatat nama-nama seperti Ahmad bin Fadlan, Al-Istakhri penulis “al-masalik al-mamalik, Ibnu Hawqal, Al-Maqdisi penulis; Ahsanut-taqsim fi ma’rifatil-aqolim, Al-Hasan bin Ahmad Al-hamadani seorang arkeologis terkenal dan meninggal di penjara pada tahun 945 H, ia menulis “Al-Iklil dan Sifat Jaziratul Arab”, dan Yaqut bin Abdullah al-Hamawi penulis; “Mu’jamul-buldan.

Dalam ilmu Teologi mayoritas para cendikiawan berkecimpung dan pakar dibidang ini karna ilmu teologi ini sangat erat kaitannya dengan Al-Quran, dan Hadis..

Cabang ilmu lainnya seperti sastra, persajakan, hukum, berkembang dengan pesatnya. Kesenian dalam bentuk arsitektur, seni lukis, kaligrapi dan musik juga berkembang sampai pada tahap yang mengesankan.

*Disadur dan diambil dari buku Muslim political thought, Muhammad Aslam Choudry, 2001.



Alih Bahasa: Dwi Sulastyawati

Memberi

Memberi…


Syahdan, terdapat sebuah keluarga yang mana sang ayah dan anak berada di Syurga karena amal saleh yang telah mereka lakukan, sedangkan si ibu tidak bersama mereka,. Akhirnya sang anak mencoba mencari keberadaan ibunya, ternyata didapatinya sang ibu berada di neraka dengan dua buah kain lusuh yang melindunginya. Sang anak keheranan dan bertanya “ wahai ibu apa arti dari semua ini”, sang ibu menjawab “wahai anakku ini semua adalah balasan dari semua yang telah kulakukan sewaktu hidup di dunia, aku jarang melakukan amal kebajikan dan tidak pernah berderma, hanya dua kain lusuh inilah yang pernah aku berikan kepada orang lain”.

Pada masa sahabat, terdapat suatu cerita tentang seorang sahabat yang hendak pergi ke pasar dan membeli roti, tetapi ditengah jalan didapatinya seorang peminta-minta yang sedang kelaparan, karena tidak tega memlihatnya ia berikan semua uangnya dan pulang dengan tangan hampa. Baru saja ia hendak mengutarakan kepada sang istri bahwa ia tidak membawa apa-apa, dilihatya setumpuk roti dengan jumlah sepuluh kali lipat dari yang mesti ia dapatkan dengan membeli, sang istri bercerita bahwa ada seorang arif yang datang dan memberikan setumpuk roti tersebut ketika sang suami pergi”.

Bersedekah bukan sekedar memberikan suatu hal yang bersifat materi, tetapi juga memberikan kebahagiaan batin kepada si penerima, dengan catatan sipemberi memberikannya dengan keikhlasan dan rendah diri.

Terdapat sebuah ungkapan filosofis dalam Islam, “ maaluka maa anfaqta”, hartamu adalah apa yang telah engakau infaqkan. Dengan keyakinan inilah Usman bin Afwan yang dermawan tidak segan-segan memberikan sepertiga dari hartanya untuk keperluan perang. Dengan filosofi ini juga seorang mu’min tidak ragu-ragu menginfaqkan hartanya di jalan Allah. Apa yang diberikan seorang muslim dengan keridho’an, sejatinya itulah kelak yang akan menjadi miliknya. Sedekahlah yang akan menjadi penolong seorang hamba mnghadapi panasnya api neraka. Tidak ada yang sia-sia di sisi Allah karena ia akan menggantikan pemberian hambanya yang ikhlas dengan balasan yang berlipat.

Tertulis kisah pada masa sahabat yang dapat kita jadikan pelajaran adalah, Ada seorang sahabat yang mendapatkan pemberian kepala kambing dari tetangganya. Karena merasa tetangganya yang lain lebih membutuhkan akhirnya kepala kambing tersebut ia berikan kepada tetangganya. Begitupun sitetangga berpikiran dan melakukan hal yang sama. Danp pada akhirnya kepala kambing tersebut sampai lagi kepada si empunya yang memberikan, menggambarkan betapa tinggi solidaritas seorang muslim terhadap sesama.

Kisah lain yang juga menarik adalah, disuatu akhir peperangan, para mujahid banyak yang kritis dan bersiap menjemput maut. Ada seorang sahabat yang membawakan minum untuk mereka. Karena lebih mendahulukan orang lain, orang pertama yang disodorkan air minum berkata “berikan minum itu kepadanya, karena ia lebih membutuhkannya”, orang kedua, ketiga dan seterusnya bersikap sama, dan ketika si pemberi minum kembali kepada orang pertama ternyata ia telah Shahid, begitupun ketika ia kembali menghampiri orang kedua, ketiga dan seterusnya, mereka semua telah menghadap sang pencipta.

Betapa mulia nilai suatu pemberian. Cerita-cerita diatas menggambarkan sosok-sosok muslim sejati, yang mencintai orang lain seperti halnya mencintai diri sendiri. Seperti yang termaktub dala sebuah hadist “tidakklah beriman salah seorang dari kalian, sehingga mencintai saudaranya (sesama muslim) seperti mencintai ditinya sendiri.

Bersedekah adalah refleksi sebuah kesyukuran atas karunia tuhan yang tiada henti. Berinfaq adalah barometer keimanan. Memberi melatih kepekaan sosial dan dan kepedulian terhadap sesama. Alangkah indahnya jika kisah yang pernah terukir dalam sejarah islam terulang lagi. Tidak lagi dadapati orang miskin dan kelaparan, juga tidak didapati orang yang berhak atas zakat, karena semua penduduk telah hidup dalam kemakmuran (Walahua’lam bissowab)

Oleh: Dwi sulastyawati

Friday, July 6, 2007

Indonesiaku

Indonesia Negara bahari dengan kekayaan alam dan lautnya begitu mempesona. Sehingga tidak heran kalau sang penjajah berkompetisi memperebutkan Indonesia sebagai tanah jajahannya. Diawali dengan pelayaran dan expedisi Colombus dan sistim merkantilisme, kolonialisme menjadi trend dunia awal abad ke-18. Sejak tahun 1830 Indonesia resmi berada dalam jajahan kolonial Belanda. Kolonial Belanda mewariskan suatu sistim yang melemahkan kondisi bangsa untuk beberapa abad lamanya. Selain kekayaan alam yang selalu dijarah dan diangkut ke negeri penjajah, ada 3 sistim yang dipraktikkan sang kolonial dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia: segmentasi etnik sebagai aktor ekonomi, pembagian kekuasaan yang memecah-belah, sistem politik yang berdasarkan pada penindasan dan kekerasan. Ketiga masalah ini masih menjadi kendala utama perkembangan bangsa sampai masa pasca-kemerdekaan. orde lama yang di awali dengan proklamasi kemerdekaan dan ditetapkannya Soekarno sebagai presiden diwarnai dengan pertentangan partai politik, hadirnya komunisme, kediktatoran sang pemimpin dan ketidak-stabilan kondisi politik dalam dan luar negeri tidak begitu memberikan porsi besar kesejahteraan rakyat seperti yang diharapkan. hal ini ditandai dengan rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi pada masa itu.

Kepemimpinan selanjutnya dipegang oleh Soeharto semenjak tahun 1966 yang diistilahkan dengan orde-baru. Pada masa ini dikenal dengan masa demokrasi semu dan kepemimpinan Soeharto cukup otoriter yang mana karakteristik rezim Soeharto bisa dibilang aotokratik. Dalam hal ekonomi pada masa-masa pra reformasi, Indonesia berada pada posisi yang menggembirakan dan hampir diposisikan sebagai Negara industri baru bersaing dengan Negara-negara tiger Asia.

Pasca krisis 1997 ada istilah hidden weakness dalam hal perekonomian dibawah pemerintahan Soeharto. Factor-faktor penyebabnya antara lain kurangnya transparansi financial, korupsi yang akut dalam segenap jajaran dan level birokrasi, sehingga istilah KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) tidak hanya popular bagi rakyat Indonesia.

Indonesia pasca_reformasi
Bulan Mei 1998 dianggap sebagai titik tolak perubahan besar dalam sejarah Indonesia. tahun ini dianngap sebagai tahun reformasi. Indonesia saat ini dikenal dengan Negara yang mempraktikkan demokrasi secara murni khususnya dengan dipilihnya presiden Bambang Susilo Yudhoyono secara langsung oleh seluruh elemen rakyat Indonesia. Kemajuan yang bertahap step by step terus berproses, hadirnya transparansi dalam system kenegaraan, media diizinkan untuk kembali bersuara dan tidak hanya membisu dengan kebenaran dan fakta-fakta yang ada, meningkatnya kepercayaan investor asing, dan meningkatnya kesejahteraan rakyat dengan diindahkannya subsidi-subsidi yang menolong rakyat kecil. Disamping itu bencana demi bencana, masalah demi masalah baik dalam negeri maupun luar negeri menjadi dilema dan problema bangsa.

Waktu 8 tahun setelah reformasi terhitung waktu yang sedikit untuk meraih hasil sempurna dari sebuah reformasi. Karena Indonesia terhitung merdeka secara murni setelah reformasi dari kediktatoran dan keotoriteran. Kemajuan yang ada saat ini bisa dinilai relevan dan menggembirakan karena rakyat berani untuk kembali bermimpi akan kehidupan yang lebih baik.

Indonesiaku kini…………
Indonesia milik bersama, mengandung konsekuensi kemajuan bangsa tanggung jawab bersama. masih banyak waktu untuk berbenah dan melangkah ke masa depan bangsa yang pada generasi mendatang kitalah yang menjadi aktor kemajuan bangsa, menjaga kondisi bangsa yang sejahtera dan bermartabat.

Kita cukup bahagia dengan Indonesia yang kita punya, tetapi kita belum bisa berbangga sepenuhnya karena masih banyak keprihatinan disana-sini. Seperti yang telah kita singgung sebelumnya warisan yang sangat merugikan dari kolonial Belanda yang masih menjadi penyakit akut adalah lemahnya kualitas mental rakyat Indonesia dari jajaran atas hingga rakyat bawah (secara general). Tidak terbayangkan dan sungguh menakjubkan bila populasi sebanyak 230 juta memiliki sikap mental tekun, aktif, disiplin, cerdas dan bertanggung jawab. Karena itu pembangunan sumber daya manusia merupakan modal besar bagi perbaikan bangsa jangka panjang dan masa kedepan.

Banyak keprihatinan di sekitar kita tetapi dengan hal itu bukan berarti kita mesti berputus asa. Meminjam istilah sang pujangga “dibalik bukit ada matahari.”[]

by:Dwi Sulastyawati

Umar bin Abdul Aziz” an ideal figure

He is a son of abdul aziz grandson of marwan and the son of Ummi Asim (grand daughter of Umar ibnulkhatab), Umara bin abdul aziz was born in 61 H at Madinah under caring father Abdullah bin Umar. The unique feature of Umar bin Abdul aziz as compared to other Umayad rulers is that he is the one who is acknowledged as a true chalip in sense of true word. He was the 8th ruler in the Umayad line of Muslim sovereign. He is quietly different from his predecessor in treating public wealth, in his concern of the spiritual matters of his people. He had strong believed no reform could be effective unless started from his own personal life.
As there are so many political maneuvering, intrigue and conflict happened by the end of khulafau-rasyidin the spiritual concern had left aside and not becomes the main focus and priority anymore. He even regarded as the 5th and the last of the rightly guided caliphs.
He discarded luxury living style as practiced by the chalips prior to him and He returned the public wealth (baitul-mal) to the public. We can see this character is rooted from his youth education by pious, piety family and that’s character leave with him till his very mature.
As he is caring so much for the religious affair, he instructs his entire assistant to observe well conduct of Islamic attitude and he demand to the Islamic scholar and traditionist to collect the prophetic saying of the prophet.

Regarding this concern he adopted the following method[1]
He directed all his energies to rebuilding the true Islamic ideology and religion. He strove to cut at the very root of thought and prohibited any discussion of points which led to futile controversies. In actual life he would ask the community to adhere to the precise fundamental and recommended that there should be no arguing on mutashabihat.
The chalip understood very well that without the promotion of education, no plan of reconstruction and reform could bear fruit.
Umar bin abdul aziz sincerely believed that the company of the pious, the noble and the most civilized, was a sure key to the self improvement of an man and enhancement of his knowledge, he encouraged pious and scholarly meeting and exchanges and maintained contact himself with some of the great savant to seek their counsel.
Umar bin Abdul Aziz realized that all his effort toward reform and resurgence would be useless if he himself lacked piety and Islamic attitude in regard to thing and matter.
He was not an expansionist but he was a great administrator. In his time the prosperity comes to its peak to the all level of society. in his time even no one have rights to receive ’zakat’ as no one entitled to be in state of poverty. ironically with what happening in this era the gap between rich and poor are rising sharply and the thing that we should now is that is was not because of lack of resources but it was because unjust distribution mechanism. He took care for the prisoner, he fights feudalism, he protected non-Muslim, after all ideal personality which he had, in facts, when he die he left with no property. This thing really shows how a piety ruler he was. He was great in personality as well as a chalip. That’s why no more wonder that he have distinct place in Islamic history as an ideal Figure.





[1] Bhatti, Muhammad Sohail, Political and Cultural History of islam, Bhatti Sons Publisher, Lahore, 2003, p. 415-416.

Thursday, July 5, 2007

Mencoba versus gagal

Kata orang bijak kegagalan dalam hidup adalah kegagalan untuk mencoba, gagal adalah cambuk kesuksesan. Ribuan kisah sukses diawali dari kegagalan. Kesuksesan adalah hasil dari proses berliku, perjalanan panjang tanpa kenal lelah.

Seperti kisah nabi tercinta Muhammad SAW berkali-kali beliau terjatuh, tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah suci Sang nabi Mulia. Dalam berda’wah meskipun dengan paman sendiri, beliau harus sabar menerima penolakan, cacian, dan terror. Begitupun da’wah yang dilakukan beliau terhadap kaumnya selama bertahun-tahun, dengan segala lika-liku beliau hadapi dengan kesabaran. Sejarah jua yang mengabadikan perjuangan beliau dan mencatat kesuksesanya dengan tinta emas, membawa risalah ketauhidan bagi seluruh alam, membawa reformasi dalam segala bidang, Dan melukiskan sejarah yang harum semerbak sepanjang zaman dan tak terlupakan.

Begitupun kisah sukses sang Thomas alfa Edison, eski hanya memiliki tiga bulan pendidikan formal, ia mampu memberikan suatu karya yang fenomemal, sehingga bisa dinikmati oleh jutaan orang.

Kisah si Honda juga sangat menarik, ia sampai ditertawakan dengan ide gilanya. tapi meski begitu tak ada kamus menyerah dalam hidupnya ia tetap mencoba dan mencoba dengan segala keyakinanya, walaupun pada awalnya tak ada yang mendukung bahkan melirik hasil karyanya, ia bahkan dipandang sebelah mata dengan orang-orang disekelilingnya. Walaupun tantangan yang menghandang sangat berat, ia tetap maju. Ditengah keadaan perang, semua harga material yang menjadi bahan baku usahanya semakin , ditengah keputus-asaanya, keyakinanya membuatnya kembali bangkit. Ia terus membuktikan bahwa ia bisa. Hingga akhirnya semua orang tercengang, kagum dan menikmatinya karyanya.

Sudah menjadi suatu hal yang fitrah bahwa ketika kegagalan datang, rasa kecewapun akan dating. Tetapi tidak salah jika kita kembali mencoba. Sebagai seorang mukmin kita harys yakin bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang bertawakal dan Allah tidak suka dengan orang yang mudah berputus asa, karena hal itu akan menjauhkan seorang hamba dari rahmatNya.

Kegagalan adalah batu loncatan menuju suatu hasil yang lebih baik, menuju kesuksesan yang lebih spektakuler, berbuat hal yang lebih mulia, dan mempersembahkan hal yang bermanfaat Ketika satu pintu tertutup sesungguhnya pintu yang lain terbuka lebar tapi kita hanya terpaku dengan pintu yang tertutup. Rahmat Allah selalu tercurahkan bagi setiap hambaNya yang ikhlas, meniti jalan yang Ia ridhoi.

by: Dwi Sulastyawati

Islam dan Romantika Perdamaian

Islam agama yang sekarang dianut oleh seperlima penghuni planet bumi ini. Telah memberikan warna, kontribusi dan implikasi yang luas dalam mulitdimensi dan pelbagai aspek kehidupan.
Islam adalah agama yang membawa perdamaian, cinta damai dan identik dengan kedamaian. Karena ajarannya memberi pesan untuk menjaga keharmonisan bumi ini. Tidak hanya bagi makhluk bumi yang bernama manusia. Tetapi juga semua makhluk yang bernyawa harus dijaga kelestarian dan keharmonisan hidupnya.
Islam sebagai agama yang sempurna memiliki pandangan hidup yang unik. Ajaran islam meliputi semua aspek aktivitas manusia, material dan spiritual, sosial dan individual, kebudayaan dan pendidikan, ekonomi dan politik, nasional dan internasioanl[1]. Tentu saja memberikan kontribusi yang sangat substansial dan signifikan dalam perjalanan peradaban umat manusia.
Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad sallalahualaihiwasalam. Sang rasul terakhir untuk seluruh umat manusia. Agama Islam adalah agama yang membawa misi rahmatan lilalamin (rahmat bagi seluruh alam). Dari ajaran-ajarannya yang sederhana misalnya; umat Islam dinjurkan untuk memberi salam pada sesama. Menjaga persaudaraan dan menolong sesama. Bahkan seorang mukmin belum dikatakan sempurna imannya sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Begitu mulia ajaran Islam yang memang menjadikan kedamaian bukan janji semu semata

Islam nan anggun dan ramah
Islam adalah agama yang memberikan simpatik pada banyak orang dan kalangan. Baik muslim maupun non-muslim Seperti yang dikatakan George Bernard shaw. ‘’ Agama yang dibawa Muhammad Saw membuat saya begitu simpati . Karena ajaran dan nilai-nilai Islam yang luar biasa. Saya dapati bahwa, seorang Muhammad Saw yang mana ia juga tidak anti kristianity, Patut disebut sebagai sang juru selamat Bagi kemanusiaan. Saya percaya sosok seperti beliau bila menjadi pemimpin abad moderen ini meski dengan asumsi kediktatoran. Akan memecahkan problematika yang sekarang ada dengan kedamaian dan hasil yang menggembirakan. Saya memprediksikan bahwasanya agama Islam akan diterima esok. Seperti umat Islam diterima oleh umat eropa saat ini’’
Dan diungkapkan pula oleh Ahmad Dallal dalam artikelnya ‘’ Islam is a significant, growing, and dynamic presence in the world. Its modern expressions are as diverse as the world in which Muslims live’’
Nabi Muhammad sallalahualaihiwasalam memang sosok revolusioner sejati dalam kisah kehidupan umat manusia. Karena agama yang dibawanya secara bahasa, terminology dan ideologi berarti perdamaian. Dan perdamaian adalah stereotip dari Islam sendiri.
Kerukunan umat beragama sendiri telah dicontohkan oleh nabi Muhamad sallalahualaihiwasalam. Dimana gereja-gereja dan para pendeta dilindungi oleh nabi pada zamannya. Begitupun banyak kisah dalam rentetan sejarah pemerintahan kaum muslimin umat Islam dan umat kristianity dapat hidup bergandengan secara damai.

Paradigma Perdamaian Abadi
Dalam diskusinya ‘Islam’s lasting peace’ Abdurrahman Azzam mengatakan ‘’ It is not exaggerated to say that the provision of the message of Muhammad called only for lasting universal peace... To the muslim then, war is accidental; peace is the rule.
Peperangan yang terjadi pada zaman nabi Muhammad sallalahualaihiwasalam. hanyalah atas asas pertahanan. Tetapi kita saksikan sekarang tanpa alasan yang jelas. Amerika yang memang menyandang status super power dunia dengan mudahnya melepaskan bom-bom dan peluru mutakhirnya demi ambisi politik dan sentimen negaranya.
Tidak berlebihan memang untuk mengatakan bahwa agama Islam adalah lasting universal peace karena telah terbukti ideologi-ideologi Sekuler, Komunis, dan Materialis tidak memberikan solusi yang dibutukan. Kita ketahui dampak dari ideologi-ideologi tersebut. Dimana sekolompok orang tidak mau mengenal ajaran agama. Menjadikan pengikutnya hampa akan makna hidup dan kehilangan arah kendali. Dan tidak mendapatkan kedamaian dalam hidupnya.



Umat Islam Abad ke-21
Umat muslim menjelang abad ke-21 ini selalu menjadi objek konflik dan berbagaimacam kekerasan Walaupun perang secara fisik telah selesai meski belum secara total tetapi Islam selalu dijejali dengan ghazwul fikri dan penjajahan secara politik dan ekonomi. Kelicikan, amoralisme, dan kriminalisme sudah menjadi suguhan sehari-hari. Karena umat muslim pada khususnya telah meninggalkan dan melupakan ajaran agamanya. Mereka tidak mengerti mengapa harus mentaati Tuhan, mengapa harus takut kepada Tuhan. Karena itulah setiap hari ditanah air dan disegala penjuru dunia kriminalisme bukan lagi hal baru Sangat menghawatirkan bila kian hari masyarakat tidak lagi peka dengan kejahatan dan segala bentuk asusila. Di Palestina ribuan rakyat hidup diantara ketidakpastian akan hari depan. Setiap waktu Israel dengan kezaliman dan kecongkakannya dengan mudah mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka sendiri dan dengan mudahnya aparat pemerintahan Israel mengabaikan isi kesepakatan damai.
Meskipun seperti yang diyakini ideologi kita bahwa Palestina akan kembali ketangan kaum muslimin.
Di Bosnia walaupun mereka telah mendapatkan kedamaian dan kemerdekaan negaranya. Tapi mereka masih butuh waktu untuk melupakan trauma lama. Pembasmian dan penindasan ribuan rakyat sipil yang didalangi Radovan Karadzic dan Ratco Mladic. Masih meninggalkan luka yang tak terperih bagi keluarga dan teman dekat yang ditinggalkan
Ditanah air sendiri ‘Aceh’ saudara-saudara kita baru bisa bernafas lega dan mengerti arti perdamaian dengan kesepakatan damai Helsinki satelah konflik dan terror berkepanjangan. Ini adalah sekelumit kisah dan contoh romantika konflik yang dihadapi umat muslim abad moderen ini. Negara-negara lain seperti: Chechnia, Somalia, Sudan, Philipina dan Negara-negara timur tengah lainnya masih menghadapi setumpuk masalah.
Dilema dan problema yang ada saat ini yang membuat Islam menjadi sorotan dunia.
Disisi lain banyak Negara muslim di abad ke-21 ini yang mendapatkan kemerdekaannya setelah pengorbanan panjang kolonialisme dan komunisme. Contohnya Turmenistan, Tajikistan, Kazastan, Uzbekistan, Azerbaijan, Kirgistan (enam Negara yang memerdekakan diri setelah jatuhnya Uni Soviet dan mayoritas penduduk adalah muslim) Pakistan, Indonesia, Malaysia,Bosnia.
Tetapi sayang sekali imperialisme barat masih maenjadi paradigma global Di abad ke-21 ini. Dimana kekuatan kapitalisme, globalisasi, selalu menjadikan umat Islam sebagai pihak yang kurang diuntungkan. hal demikian menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda muslim untuk melakukan yang terbaik demi perbaikan umat.

Negara Islam selalu diusik
Sudah bukan topik baru kalau Amerika dan sekutunya selalu mau ikut campur dengan urusan diplomatik negara lain. Seperti yang telah terjadi di Irak hanya karena dalih Irak memiliki proyek senjata atom pembunuh masal. Amerika dengan seenaknya memborbardir Irak. Padahal ratusan nyawa tak berdosa yang menjadi korban. Statemen-statemen dan dalih-dalih yang dilontarkan Amerika sesungguhnya hanyalah untuk kepentingan politik Amerika sendiri. Begitupun proyek nuklir yang dikembangkan Pakistan dan Iran. Pihak barat selalu mencari tahu karena apa? Karena mereka adalah Negara Islam.mereka tidak menginginkan negara Islam memiliki kemampuan nuklir. Memang kalau sudah berurusan dengan Islam. Pihak barat seakan menunjukkan sentimen yang berbeda. Sedangkan Amerika sendiri dan Negara-negara maju lainnya seperti: Rusia, Cina, India, perancis, dan Israel. Mereka pun mengembangkan proyek senjata nuklir dan dan misilnya. Tetapi tak ada komentar apapun bagi mereka karena mengapa? Tentu karena mereka bukan Negara muslim.[2]
Amerika sangat merasa enggan untuk interfensi terhadap suatu masalah yang apabila korbannya adalah umat Islam. Selama masa 1991-1995 Amerika ogah-ogahan bertindak menyelesaikan kasus yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Baru setelah pembantaian yang terjadi di Srebrenika yang menelan korban lebih kurang 8000 orang, Amerika mau tidak mau ikut andil dengan kebijaksanaan diplomasi dan militernya menuju perundingan ‘Dayton’.

Stigma terorisme
Semenjak kejadian 11 september. Islam dilegitimasi sebagai Agama teror. Meskipun secara prinsip agama Islam melarang tindakan kekerasan. Apalagi jika korbannya adalah masyarakat sipil yang tak berdosa.
Setelah tragedi peledakan WTC ada dua implikasi yang berdampak bagi umat Islam secara keseluruhan. Pertama merebaknya isu Islamofobia dikalangan barat. Yang kedua timbulnya kesadaran kalangan masyarakat barat akan kebenaran Islam. Seperti dituliskan oleh Solomon Moore dalam artikelnya “ Islam, a 1400-years-old religion with as many as 1 billion adherent worldwide has been growing steadily in united states. Ameracan muslim group report anecdolat evidence that evolvment has been surging since September 11 as more American aware of the religion, through there are no reliable statistic’’[3] Tercatat agama Islam sebagai agama yang berkembang paling pesat khususnya di Eropa.


Penutup
Dalam menghadapi tantangan globalisasi ini sudah semestinya Islam hadir kedepan. Karena ini adalah suatu kesempatan untuk menampilkan bahwa Islam adalah suatu alternative yang bertahan. dan menampilkan Islam sebagai Paradigma perdamaian abadi, Islam selalu fleksibel di setiap zaman, Islam mampu mengikuti perubahan zaman dengan tidak mengubah esensi Islam.
Ajaran Islam yang bersumberkan Al-qur’an dan sunnah akan terus terjaga kemurniannya. Karena Allah memberikan jaminan akan kemurnian kandungan Alqur’an. Dengan misi Rahmatan lilalamin Islam akan menciptakan kesejahteraan di bumi ini. jauh dari intrik dan kekerasan. Yang mengedepankan jalan damai dan prinsip-prinsip toleransi Menampakkan sisi anggun,dan keramahan wajah Islam, Islam akan terus eksis dan menjadi solusi .

by: Dwi Sulastyawati