Thursday, July 5, 2007

Islam dan Romantika Perdamaian

Islam agama yang sekarang dianut oleh seperlima penghuni planet bumi ini. Telah memberikan warna, kontribusi dan implikasi yang luas dalam mulitdimensi dan pelbagai aspek kehidupan.
Islam adalah agama yang membawa perdamaian, cinta damai dan identik dengan kedamaian. Karena ajarannya memberi pesan untuk menjaga keharmonisan bumi ini. Tidak hanya bagi makhluk bumi yang bernama manusia. Tetapi juga semua makhluk yang bernyawa harus dijaga kelestarian dan keharmonisan hidupnya.
Islam sebagai agama yang sempurna memiliki pandangan hidup yang unik. Ajaran islam meliputi semua aspek aktivitas manusia, material dan spiritual, sosial dan individual, kebudayaan dan pendidikan, ekonomi dan politik, nasional dan internasioanl[1]. Tentu saja memberikan kontribusi yang sangat substansial dan signifikan dalam perjalanan peradaban umat manusia.
Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad sallalahualaihiwasalam. Sang rasul terakhir untuk seluruh umat manusia. Agama Islam adalah agama yang membawa misi rahmatan lilalamin (rahmat bagi seluruh alam). Dari ajaran-ajarannya yang sederhana misalnya; umat Islam dinjurkan untuk memberi salam pada sesama. Menjaga persaudaraan dan menolong sesama. Bahkan seorang mukmin belum dikatakan sempurna imannya sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Begitu mulia ajaran Islam yang memang menjadikan kedamaian bukan janji semu semata

Islam nan anggun dan ramah
Islam adalah agama yang memberikan simpatik pada banyak orang dan kalangan. Baik muslim maupun non-muslim Seperti yang dikatakan George Bernard shaw. ‘’ Agama yang dibawa Muhammad Saw membuat saya begitu simpati . Karena ajaran dan nilai-nilai Islam yang luar biasa. Saya dapati bahwa, seorang Muhammad Saw yang mana ia juga tidak anti kristianity, Patut disebut sebagai sang juru selamat Bagi kemanusiaan. Saya percaya sosok seperti beliau bila menjadi pemimpin abad moderen ini meski dengan asumsi kediktatoran. Akan memecahkan problematika yang sekarang ada dengan kedamaian dan hasil yang menggembirakan. Saya memprediksikan bahwasanya agama Islam akan diterima esok. Seperti umat Islam diterima oleh umat eropa saat ini’’
Dan diungkapkan pula oleh Ahmad Dallal dalam artikelnya ‘’ Islam is a significant, growing, and dynamic presence in the world. Its modern expressions are as diverse as the world in which Muslims live’’
Nabi Muhammad sallalahualaihiwasalam memang sosok revolusioner sejati dalam kisah kehidupan umat manusia. Karena agama yang dibawanya secara bahasa, terminology dan ideologi berarti perdamaian. Dan perdamaian adalah stereotip dari Islam sendiri.
Kerukunan umat beragama sendiri telah dicontohkan oleh nabi Muhamad sallalahualaihiwasalam. Dimana gereja-gereja dan para pendeta dilindungi oleh nabi pada zamannya. Begitupun banyak kisah dalam rentetan sejarah pemerintahan kaum muslimin umat Islam dan umat kristianity dapat hidup bergandengan secara damai.

Paradigma Perdamaian Abadi
Dalam diskusinya ‘Islam’s lasting peace’ Abdurrahman Azzam mengatakan ‘’ It is not exaggerated to say that the provision of the message of Muhammad called only for lasting universal peace... To the muslim then, war is accidental; peace is the rule.
Peperangan yang terjadi pada zaman nabi Muhammad sallalahualaihiwasalam. hanyalah atas asas pertahanan. Tetapi kita saksikan sekarang tanpa alasan yang jelas. Amerika yang memang menyandang status super power dunia dengan mudahnya melepaskan bom-bom dan peluru mutakhirnya demi ambisi politik dan sentimen negaranya.
Tidak berlebihan memang untuk mengatakan bahwa agama Islam adalah lasting universal peace karena telah terbukti ideologi-ideologi Sekuler, Komunis, dan Materialis tidak memberikan solusi yang dibutukan. Kita ketahui dampak dari ideologi-ideologi tersebut. Dimana sekolompok orang tidak mau mengenal ajaran agama. Menjadikan pengikutnya hampa akan makna hidup dan kehilangan arah kendali. Dan tidak mendapatkan kedamaian dalam hidupnya.



Umat Islam Abad ke-21
Umat muslim menjelang abad ke-21 ini selalu menjadi objek konflik dan berbagaimacam kekerasan Walaupun perang secara fisik telah selesai meski belum secara total tetapi Islam selalu dijejali dengan ghazwul fikri dan penjajahan secara politik dan ekonomi. Kelicikan, amoralisme, dan kriminalisme sudah menjadi suguhan sehari-hari. Karena umat muslim pada khususnya telah meninggalkan dan melupakan ajaran agamanya. Mereka tidak mengerti mengapa harus mentaati Tuhan, mengapa harus takut kepada Tuhan. Karena itulah setiap hari ditanah air dan disegala penjuru dunia kriminalisme bukan lagi hal baru Sangat menghawatirkan bila kian hari masyarakat tidak lagi peka dengan kejahatan dan segala bentuk asusila. Di Palestina ribuan rakyat hidup diantara ketidakpastian akan hari depan. Setiap waktu Israel dengan kezaliman dan kecongkakannya dengan mudah mengusir rakyat Palestina dari tanah air mereka sendiri dan dengan mudahnya aparat pemerintahan Israel mengabaikan isi kesepakatan damai.
Meskipun seperti yang diyakini ideologi kita bahwa Palestina akan kembali ketangan kaum muslimin.
Di Bosnia walaupun mereka telah mendapatkan kedamaian dan kemerdekaan negaranya. Tapi mereka masih butuh waktu untuk melupakan trauma lama. Pembasmian dan penindasan ribuan rakyat sipil yang didalangi Radovan Karadzic dan Ratco Mladic. Masih meninggalkan luka yang tak terperih bagi keluarga dan teman dekat yang ditinggalkan
Ditanah air sendiri ‘Aceh’ saudara-saudara kita baru bisa bernafas lega dan mengerti arti perdamaian dengan kesepakatan damai Helsinki satelah konflik dan terror berkepanjangan. Ini adalah sekelumit kisah dan contoh romantika konflik yang dihadapi umat muslim abad moderen ini. Negara-negara lain seperti: Chechnia, Somalia, Sudan, Philipina dan Negara-negara timur tengah lainnya masih menghadapi setumpuk masalah.
Dilema dan problema yang ada saat ini yang membuat Islam menjadi sorotan dunia.
Disisi lain banyak Negara muslim di abad ke-21 ini yang mendapatkan kemerdekaannya setelah pengorbanan panjang kolonialisme dan komunisme. Contohnya Turmenistan, Tajikistan, Kazastan, Uzbekistan, Azerbaijan, Kirgistan (enam Negara yang memerdekakan diri setelah jatuhnya Uni Soviet dan mayoritas penduduk adalah muslim) Pakistan, Indonesia, Malaysia,Bosnia.
Tetapi sayang sekali imperialisme barat masih maenjadi paradigma global Di abad ke-21 ini. Dimana kekuatan kapitalisme, globalisasi, selalu menjadikan umat Islam sebagai pihak yang kurang diuntungkan. hal demikian menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda muslim untuk melakukan yang terbaik demi perbaikan umat.

Negara Islam selalu diusik
Sudah bukan topik baru kalau Amerika dan sekutunya selalu mau ikut campur dengan urusan diplomatik negara lain. Seperti yang telah terjadi di Irak hanya karena dalih Irak memiliki proyek senjata atom pembunuh masal. Amerika dengan seenaknya memborbardir Irak. Padahal ratusan nyawa tak berdosa yang menjadi korban. Statemen-statemen dan dalih-dalih yang dilontarkan Amerika sesungguhnya hanyalah untuk kepentingan politik Amerika sendiri. Begitupun proyek nuklir yang dikembangkan Pakistan dan Iran. Pihak barat selalu mencari tahu karena apa? Karena mereka adalah Negara Islam.mereka tidak menginginkan negara Islam memiliki kemampuan nuklir. Memang kalau sudah berurusan dengan Islam. Pihak barat seakan menunjukkan sentimen yang berbeda. Sedangkan Amerika sendiri dan Negara-negara maju lainnya seperti: Rusia, Cina, India, perancis, dan Israel. Mereka pun mengembangkan proyek senjata nuklir dan dan misilnya. Tetapi tak ada komentar apapun bagi mereka karena mengapa? Tentu karena mereka bukan Negara muslim.[2]
Amerika sangat merasa enggan untuk interfensi terhadap suatu masalah yang apabila korbannya adalah umat Islam. Selama masa 1991-1995 Amerika ogah-ogahan bertindak menyelesaikan kasus yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Baru setelah pembantaian yang terjadi di Srebrenika yang menelan korban lebih kurang 8000 orang, Amerika mau tidak mau ikut andil dengan kebijaksanaan diplomasi dan militernya menuju perundingan ‘Dayton’.

Stigma terorisme
Semenjak kejadian 11 september. Islam dilegitimasi sebagai Agama teror. Meskipun secara prinsip agama Islam melarang tindakan kekerasan. Apalagi jika korbannya adalah masyarakat sipil yang tak berdosa.
Setelah tragedi peledakan WTC ada dua implikasi yang berdampak bagi umat Islam secara keseluruhan. Pertama merebaknya isu Islamofobia dikalangan barat. Yang kedua timbulnya kesadaran kalangan masyarakat barat akan kebenaran Islam. Seperti dituliskan oleh Solomon Moore dalam artikelnya “ Islam, a 1400-years-old religion with as many as 1 billion adherent worldwide has been growing steadily in united states. Ameracan muslim group report anecdolat evidence that evolvment has been surging since September 11 as more American aware of the religion, through there are no reliable statistic’’[3] Tercatat agama Islam sebagai agama yang berkembang paling pesat khususnya di Eropa.


Penutup
Dalam menghadapi tantangan globalisasi ini sudah semestinya Islam hadir kedepan. Karena ini adalah suatu kesempatan untuk menampilkan bahwa Islam adalah suatu alternative yang bertahan. dan menampilkan Islam sebagai Paradigma perdamaian abadi, Islam selalu fleksibel di setiap zaman, Islam mampu mengikuti perubahan zaman dengan tidak mengubah esensi Islam.
Ajaran Islam yang bersumberkan Al-qur’an dan sunnah akan terus terjaga kemurniannya. Karena Allah memberikan jaminan akan kemurnian kandungan Alqur’an. Dengan misi Rahmatan lilalamin Islam akan menciptakan kesejahteraan di bumi ini. jauh dari intrik dan kekerasan. Yang mengedepankan jalan damai dan prinsip-prinsip toleransi Menampakkan sisi anggun,dan keramahan wajah Islam, Islam akan terus eksis dan menjadi solusi .

by: Dwi Sulastyawati

No comments: